Wednesday, July 11, 2012

UKSW: Menyongsong Pawai Budaya ke 4 dalam Pengenalan Mahasiswa Baru-nya bulan September 2012

Kostum Karnival
Kostum Karnival
Barisan Kentongan Drumblek



I. LATAR BELAKANG PAWAI BUDAYA OMB UKSW

Pawai Budaya OMB UKSW sudah berlangsung sejak tahun 2009 dengan tujuan antara lain pertama, untuk mengenalkan mahasiswa baru UKSW terhadap lingkungan kota Salatiga sebagai tempat menempuh studi selama 4 tahun. Kedua, memberi hiburan (menghibur) warga kota Salatiga sebagai salah satu bentuk kontribusi mahasiswa (baru) UKSW terhadap kota Salatiga. Pawai Budaya menjadi bagian kegiatan mahasiswa baru untuk mengenal kota Salatiga, dan sarana memperkenalkan diri (kulonuwun) kepada warga Salatiga bagi mahasiswa yang akan menempuh studi di kota ini.

Pada setiap OMB UKSW baik di tahun 2009, 2010 dan 2011 mengangkat tema utama kebhinekaan atau pluralisme. Tema tersebut berdasarkan dua hal yaitu pertama, bahwa UKSW sejak dulu di kenal dengan istilah Indonesia Mini. UKSW menjadi tempat keberadaan dan bertemunya berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Kebhinekaan menjadi keniscayaan dan bagian dari UKSW dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kedua, pluralisme menjadi isu krusial bagi bangsa Indonesia dan mengalami tantangan ditengah menguatnya otonomi daerah dan semangat kedaerahan.

UKSW dan Salatiga yang menjadi bagian yang bertimbal balik memiliki kepedulian bersama dalam menjaga dan mentransformasikan nilai kebhinekaan dalam kehidupan berbangsa. Dari UKSW dan Salatiga diharapkan dengan pawai budaya yang mengkampanyekan nilai kebhinakaan (pluralisme), diharapkan terbangun kesadaran dari warga bangsa lain di wilayah Indonesia untuk menghargai dan mengelola kebhinekaan bangsa Indonesia.

Dari tema utama tersebut dielaborasikan menjadi kegiatan seperti kostum carnival (2009-2011) dan drumblek (2011). Tema kebhinekaan diejawantahkan dalam kegiatan tersebut, seperti kostum karnaval dibuat mengacu pada tema tersebut. Dan untuk drumblek adalah bentuk harmonisasi dari alat-alat sederhana (blek dan kentongan) yang menghasilkan suara yang dapat dinikmati oleh pendengar. Instrument music yang berbeda tersebut adalah manifestasi kebhinekaan yang mampu menghasilkan harmoni suara yang indah dan merdu.

Peserta pawai budaya OMB UKSW adalah mahasiswa baru dengan jumlah peserta berkisar antara 1000-2000 mahasiswa. Peserta melakukan pawai dari kampus UKSW (jalan Diponegoro) melalui jalan Jenderal Sudirman dan Sukowati, kemudian berakhir di Lapangan Pancasila. Di lapangan Pancasila inilah interaksi antara mahasiswa baru UKSW dan masyarakat Salatiga begitu dekat dan nyata. Sekaligus mendorong bergulirnya ekonomi PKL di sekitar lapangan Pancasila.

II. KONSEP PAWAI BUDAYA 2012

Pawai budaya OMB UKSW 2012 tidak akan jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, dengan tema tahun ini adalah 'KEBERSAMAN YANG KREATIF'. Yang menjadi istimewa dari pawai budaya tahun 2012 adalah kerjasama yang dibangun antara UKSW dan Pemkot Salatiga dalam menggelar pawai budaya tersebut. Pawai akan dimulai dengan festival drumband antar SD-SMP se kota Salatiga, dan performance drumblek dan costume carnival akan diselenggarakan pada sore sampai malam hari. Performance drumblek dan costume carnival akan dihiasi dengan aneka cahaya untuk menerangi kegelapan malam.

Pawai Budaya UKSW bersama dengan Pemkot Salatiga dengan tujuan adalah pertama, pawai budaya UKSW menjadi agenda pariwisata Salatiga dan mendorong Salatiga menjadi tujuan wisata. Kedua, mendorong keterlibatan masyarakat salatiga sehingga terjadi sinergi antara UKSW dan masyarakat Salatiga dalam memajukan kharakteristik kekayaan budaya Salatiga. Berdasarkan tujuan diatas maka Pawai Budaya UKSW 2012 meniscayakan keterlibatan atau partisipasi Pemkot Salatiga. Keniscayaan ini melahirkan konsekuensi perluasan keterlibatan peserta pawai yang tidak hanya mahasiswa UKSW melainkan masyarakat Salatiga. Keterlibatan masyarakat Salatiga ini dibagi menjadi dua kategori yaitu kampung (kelurahan, RT/RW) dan sekolah (dasar sampai dengan atas). Pertama, keterlibatan kampung dalam hal drumblek. Bahwa terdapat 4 kampung yang memiliki kelompok drumblek yaitu Pancuran, Krajan, Nanggulan dan Banjaran.

Kedua, keterlibatan sekolah dalam hal kostum carnival dengan mengundang SD-SMP-SMA di Salatiga untuk ikut dalam pawai budaya tersebut. Dalam hal ini keikutsertaan SD-SMP-SMA harus melalui seleksi, karena kostum karnaval memiliki kriteria atau spesifikasi yang berbeda agar layak disebut sebagai kostum karnaval. Selain itu untuk mengantisipasi membanjirnya peserta dari sekolah yang ingin terlibat dalam pawai tersebut.

KOMPETISI DRUMBAND SE KOTA SALATIGA

Pada pawai budaya UKSW tahun 2012 akan ditambahkan kegiatan yaitu kompetisi drumband se kota Salatiga yang akan diikuti oleh SD, SMP dan SMA/SMK yang ada di kota Salatiga. Kompetisi drumband tersebut akan diselenggarakan sebagai awal kegiatan pawai budaya yang akan memperebutkan piala Walikota Salatiga dan Rektor UKSW.

DRUMBLEK

Sebagaimana sudah diungkapkan diatas bahwa drumblek akan diikuti peserta dari mahasiwa UKSW dan kelompok drumblek di Salatiga. Estimasi peserta drumblek adalah 1000 (UKSW), 250 (Pancuran), 100 (Banjaran), 100 (Krajan), dan 150 (Nanggulan), sehingga total peserta drumblek adalah 1600 orang. Dengan jumlah sebanyak itu, diharapkan UKSW dan Pemkot Salatiga dapat memecahkan rekor MURI untuk peserta drumblek terbanyak di Indonesia.

Penampilan drumblek diserahkan ke masing-masing peserta baik kostum, koreografi maupun aransemen, termasuk pilihan lagu yang akan ditampilkan. Namun terdapat kewajiban bagi peserta drumblek adalah menyanyikan lagu Mars Salatiga yaitu HATTI BERIMAN. Mars Salatiga menjadi lagu wajib dengan aransemen music bebas, diserahkan ke setiap peserta.

KOSTUM KARNIVAL

Kostum karnival akan melibatkan mahasiswa UKSW dan SD-SMP-SMA se-Salatiga. Keterlibatan SD-SMP-SMA melalui Dinas Pendidikan dan Olahraga Pemkot Salatiga untuk berkoordinasi dengan kepala-kepala sekolah. Diharapkan sekolah dapat meloloskan minimal satu kostum carnival untuk tampil dalam Pawai Budaya. Sebagaimana dikemukakan diatas, untuk kostum akan terdapat seleksi lebih dahulu. Seleksi dimaksud adalah seleksi konsep kostum yang disesuaikan dengan persyaratan kostum carnival.

Harapannya dengan Pawai Budaya UKSW 2012 dalam rangka Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) ini semakin mengokohkan UKSW sebagai satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang menyelenggarakan orientasi mahasiswa barunya dengan pawai drumblek dan costume carnival. Dan UKSW berkontribusi terhadap pembangunan pariwisata kota Salatiga dan pawai ini menjadi agenda rutin tahunan kota Salatiga. Rekor MURI yang hendak di pecahkan semakin menancapkan pengaruh UKSW dalam mengangkat kreatifitas rakyat dalam berkesenian.

14 comments:

  1. kostumnya bagus bagus euy...

    ReplyDelete
  2. terima kasih. FYI, kostum itu dibuat dalam kurun waktu hanya 2 minggu, dan tahun ini UKSW menggelar pawai dengan salah satunya kostum.

    ReplyDelete
  3. BUDAYA HARUS TETAP DIJAGA

    ReplyDelete
  4. thanks for the proper explanation, I was quite confused how to post a reply. Livescore Today

    ReplyDelete
  5. Pada pawai budaya UKSW tahun 2012 akan ditambahkan kegiatan yaitu kompetisi drumband se kota Salatiga yang akan diikuti oleh SD, SMP dan SMA/SMK yang ada di kota Salatiga. cotton king size bed sheets online , bridal bed sheets designs pakistani Kompetisi drumband tersebut akan diselenggarakan sebagai awal kegiatan pawai budaya yang akan memperebutkan piala Walikota Salatiga dan Rektor UKSW.

    ReplyDelete
  6. Thank you. I authentically greeting your way for writing an article. I safe as a majority loved it to my bookmark website sheet list and will checking rear quite than later. 일본야동

    Also feel free to visit may webpage check this link
    한국야동

    ReplyDelete
  7. Abogado Tráfico Charlotte VA is a legal professionals those who experts in guiding clients solution to their legal problems.The most informative article!

    ReplyDelete
  8. Traffic Lawyer Alexandria VA
    The review begins with an engaging introduction about the 4th Cultural Parade, a significant event in September 2012. It provides a detailed description of the event, allowing readers to visualize the cultural parade and the introduction of new students. The review also includes historical context, emotional impact, participant experience, cultural significance, visual elements, community impact, and improvement suggestions. The event's significance is highlighted, particularly if there were diverse cultural representations. The review also includes photographs or visuals from the parade, providing a glimpse into the vibrant atmosphere. The review also discusses the importance of events like this in strengthening the sense of community within the university. If there are areas for improvement, constructive suggestions are provided to provide a balanced perspective. The review concludes by summarizing the overall impact of the 4th Cultural Parade, expressing the overall impression of the event as a successful and meaningful event that left a lasting impression on both participants and attendees.

    ReplyDelete
  9. estate litigation lawyer
    The text emphasizes the importance of a descriptive title, clear introduction, new student integration, cultural diversity celebration, and closing anticipation for the 4th Cultural Parade at UKSW in September 2012. It suggests adding a brief tagline to highlight the significance of the parade. The introduction should also discuss how the parade contributes to community and belonging for new students, and celebrate the richness of traditions among students. The conclusion should generate anticipation for the parade and express positive expectations for its impact on new students.

    ReplyDelete
  10. traffic lawyer prince george va
    The title "UKSW: Menyongsong Pawai Budaya ke-4 dalam Pengenalan Mahasiswa Baru-nya bulan" in Indonesian hints at the 4th Cultural Parade during the university's New Student Introduction Month. The event should be brief, targeting current and new students, and use inclusive language. Highlighting specific themes, visuals, and encouraging active participation can generate interest. Providing specific dates, insights, and opportunities for student involvement can also help. The final call to action invites the community to join in the excitement.

    ReplyDelete